SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI

Perkenalkan aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Surakarta. Mari kita saling sharing demi kemajuan bersama. SALAM NEWBIE

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI

Perkenalkan aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Surakarta. Mari kita saling sharing demi kemajuan bersama. SALAM NEWBIE

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI

Perkenalkan aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Surakarta. Mari kita saling sharing demi kemajuan bersama. SALAM NEWBIE

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI

Perkenalkan aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Surakarta. Mari kita saling sharing demi kemajuan bersama. SALAM NEWBIE

Monday, November 18, 2013

CSS

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur. CSS dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Keuntungan menggunakan CSS :
- Untuk mengatur dan memperindah tampilan web (lebih rapi)
- Lebih praktis dan menghemat penggunaan tag yang berulang-ulang
- Bisa digunakan pada website atau webpage yang lain, misalnya website kita mempunyai 5 halaman (webpage), maka kita tidak perlu membuat pengaturan tampilan atau menulis ulang code-code untuk mengatur tata letak tampilan pada masing-masing halaman/page sebanyak lima kali. Kita bisa memanfaatkan code yang sudah ada dengan memanggil tag CSS yang dibuat pada file terpisah (file.css).


SEJARAH CSS
CSS merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
Versi Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat melakukan atau menampilkan animasi pada halaman website / blog, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model


MACAM-MACAM CSS

CSS 1
CSS pertama yang menjadi resmi dikeluarkan oleh W3C adalah CSS level 1 atau disebut CSS 1. CSS 1 ini dikeluarkan pada 17 Agustus tahun 1996. Saat ini W32 sudah tidak melakukan mengembangkan CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ke tahap berikutnya yaitu CSS 2. W3C menetapkan CSS sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan web. Tujuannya adalah untuk mengurangi pembuatan tag-tag baru oleh Netscape dan Internet Explorer, karena kedua browser tersebut sedang bersaing mengembangkan tag sendiri untuk mengatur tampilan web.

CSS 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal :
1. Font (Jenis ketebalan).
2. Warna, teks, background dan elemen lainnya.
3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan huruf.
4. Posisi teks, gambar, table dan elemen lainnya.
5. Margin, border dan padiing.

CSS 2
CSS level 2 atau CSS 2 dikembangkan oleh W3C dan dipublikasikan sebagai sebuah rekomendasi style baru pada Mei 1998. Pada level CSS 2 ini, dimasukkan semua atribut dari CSS 1 dan diperluas dengan penekanan pada International Accessibiality and Capacibilty kususnya media-specific CSS. CSS 2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer. Beberapa kemampuan baru dari CSS ditambahakan pada versi ini seperti posisi absolute, relative dan fixed, z-index, dukungan media types, bidirectional text, dan property font baru seperti shadow (bayangan).

CSS 2.1
CSS 2 revision 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2, menghilangkan dukungan dan fitur yang kurang dan menambahkan extension pada browser.

CSS 3
Adalah Cascading Style Sheet versi ke 3, yaitu pengatur dan pengendali tampilan sebuah halaman blog/ web. CSS3 melakukan penataan terhadap komponen HTML maupun XHTML pada halaman web sehingga menghasilkan tampilan yang ramah dimata.

CSS3 melakukan berbagai pembaharuan terhadap kemampuannya beradaptasi dengan teknologi multimedia yang semakin modern, diantara pembaharuan tersebut adalah:
- mampu membuat efek animasi secara independent tanpa membutuhkan software tambahan seperti Adobe Flash dan Microsoft Silverlight
- CSS3 mampu memberikan efek grafis terhadap teks, kolom, table serta penataan huruf
- CSS3 mampu menampilkan berbagai macam dan jenis huruf selain web-safe fonts
- CSS3 mampu merekonstruksi secara visual tampilan block, seperti merubah ukuran kotak, transformasi 2D/ 3D, memberikan efek sudut dan bayangan
- CSS3 mampu memanipulasi secara visual warna, desain maupun tekstur

Kekurangan CSS 3 dengan CSS versi sebelumnya :
- Kodingan berbeda dengan versi sebelumnya
- Tampilan pada Browser berbeda – beda
- Dibutuhkan waktu lebih lama untuk membuatnya

Kelebihan CSS 3 dengan CSS versi sebelumnya :
- Mengatur dan mempercantik interface website.
- Dengan CSS3, situs website dapat berkembang dan lebih interaktif lagi.
- Bisa mengurangi ukuran file yang akan di-load dan lebih ringan.
- Lebih mudah dan simple serta dapat menghindari penggunaan tag yang berulang-ulang.
- Banyak yang beranggapan bahwa peran jQuery sudah tidak dibutuhkan lagi setelah CSS3 semakin berkembang kedepannya. Apalagi dari segi size, jQuery jauh lebih besar size-nya daripada CSS3. Tidak hanya jQuery saja, peran Flash saja sudah mulai tergantikan dengan adanya CSS3.